Assalamulaikum teman-teman semua… terima kasih ya sudah
berkunjung ke Blog ini, dan hari ini
saya baru membuat post untuk Blog saya lagi, karena sudah beberapa bulan ke
belakang ini, saya terlalu sibuk dengan kegiatan “menulis Content” untuk
beberapa Project menulis sebuah website. Tapi kali ini saya gak cerita soal BTS jadi penulis
content dulu ya, well… saya akan bercerita tentang kedatangan seorang tamu dari
Negara Turkey, seperti judul di atas.
Seminggu yang lalu, tepatnya tanggal 21 Juni 2016, Keluarga saya
kedatangan tamu orang asing yang berasal dari Negara islam yang ada di benua
Eropa, kamu tahu Negara apa itu? Ya, benar sekali, tamu kita datang dari Negara
Turkey. Dia adalah seorang tentara turkey (Turkish Army) yang merupakan teman
dekat adik saya. Karena adik saya sering bercerita mengenai Indonesia,
sepertinya laki-laki dari Turkey ini berminat untuk mengunjungi Indonesia,
hingga pada tanggal tersebut, tepatnya jam 7 Malam, dia berhasil mendarat di
Bandara Soetta, setelah menempuh
perjalanan selama 12 Jam dengan pesawat Turkish Airlines, dari Istambul
menuju Jakarta.
Pertama kali berjumpa dengan laki-laki berusia 22 tahun yang
seorang tentara Turkey ini, kami melihat kalau orang ini sama saja seperti
kebanyakan anak-anak muda di Indonesia. Dari caranya berpakaian, hingga gadget
yang digunakan, persis seperti anak muda kekinian yang ada di Indonesia. Untungnya
dia ini bisa berbahasa Inggris dengan cukup baik, jadinya kita masih bisa
berkomunikasi dengan lancar, terutama saya dan adik saya. Anggota keluarga saya
yang lain belum terlalu lancar berbahasa inggris, tapi tidak terlihat canggung
saat berkomunikasi denganya.
Seorang Turkey yang bermuka “Bule” ini, tidak bisa kami
terima sebagai tamu di rumah, seperti hal nya menerima tamu lain yang satu
bangsa. Ada beberapa hal yang menurut saya “ribet” jika harus menerima orang
tersebut di rumah. Untungnya, sebelum
dia pergi ke Indonesia, dia sudah membooking salah satu hotel di Bandung yang
cukup nyaman untuknya tinggal. Sebagai anak muda kebangsaan Eropa ini, ada
banyak hal yang membuatnya berbeda kebudayaanya dengan kita, orang Indonesia. Keunikanya
ini bisa dilihat di bawah ini:
1.
Tentang Sandal dan Kaos Kaki
Saya suka bingung sendiri, saat teman adik
saya ini bertanya, kenapa saya dan adik saya tidak memakai sandal dan kaus kaki
saat berada di rumah. Saya jawab, saya pakai kaos kaki saat dulu pergi ke
sekolah, atau jika sedang sakit. Lantai di rumah kan tidak terlalu kotor, jadi
tidak perlu pakai sandal di rumah.
Berbeda dengan kebiasaan dia dan negaranya,
di negaranya, memakai kaus kaki dan sandal di rumah itu sangat penting. Saat berjalan
di dalam rumah, saat akan tidur, apalagi saat akan pergi ke luar rumah, dengan
gaya santai, wajib memakai kaos kaki. Tidak heran, telapak kakinya sangat
bersih dan licin, seperti kaki bayi.
2.
Gaya berpakaian dan Pilihan Merek Pakaianya
Orang eropa sepertinya tidak mengenal barang-barang
KW, seperti yang sering kita beli di Indonesia. Saat hendak berbelanja di
Bandung, kami mengajaknya untuk pergi ke Paris Van Java. Saya dan adik saya
merekomendasikan PVJ mall, karena disana produk-produk yang dijual high quality dan cocok dengan
kepribadian dia.
Di sana, kami mengunjungi store Zara,
Adidas, Lacoste dan Top Shop. Saya dan adik saya fikir, mungkin produk-produk
itu sesuai dengan keinginanya, karena sehari-harinya, pakaian dan sepatu yang
dia gunakan dari merek-merek itu juga. Setelah
berkeliling, rupanya dia melihat dan dia
bilang kalau semua yang dijual disana, adalah model-model lama dan berbeda
dengan di negaranya.
3.
Mencoba Masakan Indonesia dan Membandingkanya
dengan Masakan di Turkey
Selera makan saya dan adik saya yang
Indonesia banget, sukanya makanan yang harus agak pedas dan rasanya gurih
tentunya. Tidak lupa, nasi adalah hal yang wajib kami makan, saat lapar. Rupanya
Bule turkey ini ingin mencoba masakan Indonesia. Tidak ada roti atau yoguhrt
yang dia makan, seperti di Negaranya, dia mencoba makan nasi goreng, nasi liwet
dan juga nasi putih biasa.
Komentar dia untuk nasi , sepertinya Nasi
putih biasa kurang dia suka. Dia lebih suka nasi goreng dan juga nasi liwet,
nasi yang ada minyaknya dan juga ada rasanya. Untuk lauk pauknya, Ayam Goreng,
telur omelet adalah kesukanya. Yang penting tidak pedas, dan tidak terlalu
manis. Dia bilang, “kenapa orang Indonesia ini makananya terlalu pedas, terlalu
asin dan terlalu manis”? saya dan adik saya cuman bisa senyum aja.
4.
Suka dengan jaringan Wifi yang Maksimal, serta
tempat yang luas dan bersih
Selama di Bandung, Wifi adalah hal yang
penting untuknya, karena dengan itu, dia dapat menghubungi keluarganya dengan
mudah. Saat jaringan Wifinya menjadi ‘lambat’ dia akan berkomentar, kenapa
Indonesia jaringan Wifinya sangat lambat. Untuk ukuran pria, menurut saya bule
turkey teman dekat adik saya ini sangat
cerewet, susah diatur dan juga terlalu bersih.
5.
Mau Mencoba Segala Makanan dan Selalu Minum Air teh
Saya dan adik saya baru tahu, kalau orang
Turkey ternyata suka minum teh. Teh yang dia suka adalah jenis teh hitam yang
harganya cukup mahal di Indonesia. Apapun jenis
makananya, yang penting dia minum air teh. Makanan yang cukup dia sukai
adalah Mie Bakso. Sedangkan buah-buahan yang dia sukai adalah Belimbing. Dia bisa
menghabiskan belimbing sebanyak 5 buah oleh dia sendiri. saat kami menyuruhnya
mencoba Durian, ternyata dia menolak, dengan alasan baunya saja sudah tidak
enak.
6.
Bau Badan , Rajin Gosok Gigi dan Tidak Suka
Cuaca Panas
Untuk masalah Bau badan, seorang Turkey ini
Bau badanya netral, tidak memiliki bau badan yang menyengat karena berkeringat.
Dia menggunakan parfume dari merek Zara , yang bernama Zara Gold Men. Harumnya seperti
buah jeruk mandailin yang entah apa artinya. Karena pengaruh parfume ini
mungkin badanya selalu wangi sepanjang hari.
Selain itu, dia juga rajin gosok gigi. Setiap
habis makan, pasti dia gosok gigi dengan
pasta gigi khusus yang dia bawa dari negaranya, karena kebetulan giginya
berbehel. Sejak datang pertama kali ke Indonesia, dia selalu mengeluh pada adik
saya, kalau cuaca di sini sangat panas, dan dia benar-benar perlu AC.
Well… kedatangan tamu orang asing, seperti
orang Turkey ini rasanya menyenangkan, karena dapat mengenalkan Indonesia
kepadanya, serta mengenalkan ciri khas orang Indonesia yang ramah dan welcome
kepada tamu orang Asing seperti dia. Namun, untuk membantu mengurus kehidupan
sehari-harinya selama di Indonesia, cukup merepotkan juga, tapi dia cukup
mandiri, karena semua pengeluaran dia selama di Indonesia, dia tanggung
sendiri. tunggu cerita berikutnya ya… J
No comments:
Post a comment